Malem kemaren gue ketiban rejeki anak soleh. Kakak gue bayarin gue nonton di XXI cibubur, dan kebeneran yang ditonton adalah adalah film yang udeh gue tunggu tunggu, Everest.
Film yang dibikin atas kerjasama Sony & Universal Studios ini bercerita tentang peristiwa 1996 Everest Disaster, dimana delapan orang terjebak salju dan meninggal di gunung everest saat pendakian. Hal menariknya, ini bukanlah film fiksi. Semua cerita yang diangkat di film ini adalah kisah nyata, termasuk dengan kematian tokoh utamanya, Rob Hall.
Selepas nonton film ini, entah kenapa gue jadi sedikit mesra ama Wikipedia. Gue menghabiskan waktu semalaman untuk mengenal lebih dekat tentang si gunung maut ini. Hasilnya, banyak banget fakta yang mengejutkan dan peristiwa unik yang terjadi di gunung ini. Penasaran ga? nih..
Tinggi Everest hampir menyamai penerbangan pesawat komersil
Secara resmi ketinggian Gunung Everest adalah 29.029 kaki alias 8.848 meter yang dicatat tahun 1954. Tahun 2005 ditetapkan ketinggian Everest sebenarnya 8855,43 meter dengan tingkat akurasi kurang lebih 20 cm dan menjadi catatan paling akurat saat ini. Kalopun ada perbedaan biasanya gara-gara permukaan salju diatas bebatuan di puncak gunung Everest yang berubah-rubah.
Ketinggian Gunung Everest ini hampir sama dengan pesawat komersil yang terbang di ketinggian 30.000 kaki. Sebagai perbandingan, tinggi puncak menara Eiffel aja cuma 322 meter. Artinya, tinggi everest ini sebanding dengan 27 menara eiffel disusun ke atas.. wow :o
Temperatur Dingin & Oksigen Tipis
Di puncak tertinggi, kandungan oksigen hanya sepertiga dari kebutuhan
napas manusia. Bukan karena kandungan udara disana ngga kaya oksigen,
tapi tekanan udara yang lebih rendah bikin jumlah oksigen jadi lebih tipis. Dalam “zona kematian" yaitu area di atas
25.000 kaki, udara hanya mengandung sepertiga oksigen, mempertinggi
kemungkinan hipotermia, frostbite dan sejumlah masalah kesehatan serius lainnya guys.
Temperatur Everest bersifat fluktuatif antara -20ºC pada saat musim panas hingga -35º C. Suhu terdingin yang pernah tercatat adalah -41ºC pada tahun 2002 dan 2003. Sedangkan temperatur 'terpanas'nya kurang lebih di -16ºC. Lah.. panasnye segitu doang cuy -_-
Sebutannya Banyak Bener
Nama Everest berasal dari Nama Kolonel Sir George Everest. Orang asal Inggris yang terkenal karena penyelidikan trigonometrinya di India pada tahun 1806-1843. Doi berhasil nemuin puncak tertinggi di India untuk pertama kalinya, setelah sebelumnya gagal beberapa kali. Walaupun doi sendiri belon pernah sampe ke puncak, tapi nama doi tetep diabadikan sebagai Gunung Everest ini guys!
Tapi itu bukan satu-satunya sebutan lho! Masyarakat Tibet menyebutnya dengan nama Chomolungma (dibaca:
Qomolangma) yang berarti Dewi Pegunungan. Beda lagi dengan orang Nepal
yang menyebutnya Sagarmatha, yang berarti Kening Langit. Nah loh, banyak benerr..
Biayanya mahal banget
Untuk mendaki gunung dengan tinggi 8000an meter ini, nekad doang ngga cukup guys. Ga cuma fisik, kalian juga mesti punya doku yang kuat. Bayangin, tiket masuknya aja udah lebih dari dari Rp.100 jutaan!. Ini belon termasuk biaya oksigen, biaya sherpa buat mandu dan manggul barang bawaan, makanan, penginapan, ongkos pesawat ke Kathmandu.
Kalo kita ngutip dari laman resmi Kementrian Pariwisata Nepal, harga tiket masuk ke Everest per orangnya kurang lebih 11.000 dolar AS alias sekitar Rp 158 juta. Kalo ditambah biaya sherpa, akomodasi, tiket pesawat, oksigen, makanan, peralatan mendaki, maka biaya mendaki per orang bisa sampe 45.000 dolar AS atau Rp 650 juta-an per orang. Ini setara dengan umroh 26 kali guys!
Banyak Mayat dan Sampah Berserakan
Untuk menaklukkan Everest, kita perlu pengalaman dan rencana yang matang guys! Kalo ngga, berarti nyawa bakal jadi
taruhannya. Karena medan yang terjal, cuaca yang ekstrim, dan salju yang tebal, ga sedikit pendaki yang harus meregang nyawa ketika mencoba menaklukan
Everest. Ditambah lagi, pengalaman dan pengetahuan mereka masih minim.
Mayat pendaki yang sudah tak terhitung jumlahnya berserakan seperti sampah di sepanjang jalur 'neraka' menuju puncak Everest. Mayat ini malahan digunakan sebagai petunjuk jalan oleh para pendaki. Kondisi mayat pun bervariasi, ada mayat yang masih utuh meski bertahun-tahun tertimbun salju di sana, selain itu ada juga mayat yang tinggal tulang-belulang saja. Semua jasad itu dibiarkan begitu saja tak diangkat.
Medan yang sulit menjadi kendala untuk mengevakuasi jenazah. Sehingga, jasad para pendaki yang 'gugur' saat mendaki Everest dibiarkan 'menumpuk' layaknya 'sampah'. Kebanyakan dari mereka sudah sulit untuk diidentifikasi. Kalo mau liat list data nya, bisa di Wikipedia nih : List of People Who Died Climbing Mount Everest
Mayat pendaki yang sudah tak terhitung jumlahnya berserakan seperti sampah di sepanjang jalur 'neraka' menuju puncak Everest. Mayat ini malahan digunakan sebagai petunjuk jalan oleh para pendaki. Kondisi mayat pun bervariasi, ada mayat yang masih utuh meski bertahun-tahun tertimbun salju di sana, selain itu ada juga mayat yang tinggal tulang-belulang saja. Semua jasad itu dibiarkan begitu saja tak diangkat.
Medan yang sulit menjadi kendala untuk mengevakuasi jenazah. Sehingga, jasad para pendaki yang 'gugur' saat mendaki Everest dibiarkan 'menumpuk' layaknya 'sampah'. Kebanyakan dari mereka sudah sulit untuk diidentifikasi. Kalo mau liat list data nya, bisa di Wikipedia nih : List of People Who Died Climbing Mount Everest
Data& Fakta Menarik di Everest
Reinhold Messner, adalah orang pertama yang sukses menaklukkan gunung Everest tanpa oksigen.
Yuichiro Miura, adalah Manusia Tertua yang sukses menaklukkan gunung Everest. Doi sukses memecahkan rekornya sendiri sebanyak 3 kali, tepatnya di umur 70, 75 dan 80 tahun. Sedangkan Tamae Watanabe (73 tahun), adalah pemegang rekor perempuan tertua penakluk Everest.
Sebaliknya, Jordan Romero dan Poorna Mavalath menjadi pemegang rekor laki-laki dan perempuan termuda yang mampu menaklukkan everest. Keduanya sukses sampai ke puncak di umur 13 tahun.
Babu Chiri Sherpa, Memegang rekor sebagai manusia terlama yang mampu bertahan 21 jam di puncak everest tanpa oksigen. Selain itu, doi juga megang rekor sebagai pendai tercepat ke Everest dengan 16 jam dan 56 menit. Gile juga ni orang.
Marco Siffredy, jadi orang pertama yang sukses turun dari Everest dengan menggunakan snowboard pada tahun 2001. Sayangnya, di pendakian kedua tahun 2002 doi menghilang dan gapernah ditemuin sampe sekarang. :'(
Moni Mule Pati dan Pem Dorjee, menjadi pasangan TERGILA yang berhasil melaksanakan pernikahan mereka di puncak Everest. Okay, sepertinya ini romantis yang ekstrim -_-
Clara Sumawarti, jadi wanita pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang sukses ke puncak everest.. Tapi sayangnya, doi sekarang... Ah, sudahlah, baca aja sendiri disini nih
. . . . . . . . . . . . . .
Udah ah, gue cape nih googling. Ada yang mau nambahin, atau berencana mau ke everest? Komen lah dibawah.. ngoehehe
Baru tau banget kalo ternyata Everest sesulit itu buat nakhlukkinnya. Yang mayat berserakan itu... ;__; udah mah dijadiin petunjuk jalan segala.
ReplyDeleteYang dijadiin nama Everest sendiri blm pernah nyampe puncak tuh? Wkwk
Nice post!
kereennnn.. gue malah baru tau
ReplyDelete